Jumat, 24 Desember 2010

Jadwal Tubuh Membuang Racun


Pada waktu2 tertentu , sistem tubuh kita membuang racun di dalam nya .
Bila kita mengenali jadwal nya , kita dapat memaksimalkan pembuangan racun tsb.
Karena misalnya , tidur terlalu malam atau bangun terlalu siang, bisa mengacaukan proses pembuangan zat zat tidak berguna .
Selain itu,dari tengah malam s/d pukul:04.00 dini hari adalah:
Waktu bagi sumsum tulang belakang utk: memproduksi darah.
Sebab itu, tidurlah yg nyenyak & jangan begadang.

Minggu, 21 November 2010

Tugas Akhir 2007

JUDUL TUGAS AKHIR 2007
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR FTSP - USTJ
No.
Nama Mhs / NIM
Judul TA
Pembimbing
1.
Abner Naa
00 121 049
Perencanaan Perumahan Penduduk yang Berwawasan Rumah Tahan Gempa Lokasi Distrik Wanggar Kabupaten Nabire

1. Ir. M. Amir Salipu, MT
2. Kelana V. Nugroho,MT

2.
00 121 050
Perencanaan Rumah Sakit Jantung di Jayapura Berdasarkan Arsitektur Berwawadan Lingkungan

1. Alfini Baharuddin, MT
2. Ir. M. Amir Salipu, MT
3.
Roberth E. Wambrauw
02 121 026
Perencanaan Bangunan Pelabuhan Laut Numfor Kabupaten Biak Numfor dengan Pendekatan Arsitektur Modern Tropis
1. Ir. M. Amir Salipu, MT
2. Julianus Imbiri, ST
4.
Florentius Tue Koban
01 121 054
Perencanaan Kompleks Seminari Menengah di Kota Jayapura dengan Pendekatan Arsitektur Neo-Klask
1. Ir. A. Sukohedi, M.MT
2. Kelana V. Nugroho, MT
5.
Simon Octo Nakoh
05 121 009
Perencanaan Kantor BPE3D Kota Keerom dengan Berwawasan Arsitektur Modern

1. Ir. A. Sukohedi, M.MT
2. Kelana V. Nugroho, MT
6.
Rinto Herman Nakoh
02 121 068
Redesain Pembangunan RS Angkatan Udara di Sentani Berdasakan Arsitektur Berwawasan Lingkungan

1. Ir. M. Amir Salipu, MT
2. Julianus Imbiri, ST
7.
Masran Bin Lamakkuraga
00 121 051
Perencanaan Balai Pendidikkan dan Latihan Penerbangan di Jayapura dengan Pendekatan Arsitektur Decontruksi

1. Kelana V. Nugroho, MT 2. Ir. M. Amir Salipu, MT
8.
Anthoni Sesa
05 121 032
Perencanaan Taman Wisata Air Danau Sentai di Kampung Asey Besar Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura Berbasis Ekoturisme

1. Julianus Imbiri, ST
2. Kelana V. Nugroho, MT
9.
Betty Yanet Taime
00 121 001
Perencanaan Rumah Doa Puasa ‘ El-Sadai” di Kota Sentani Kabupaten Jayapura Berdasarkan Arsitektur Berwawasan Lingkungan
1. Julianus Imbiri, ST
2. Ir. A. Sukohedi, M.MT

10.
Annike Fonataba
06 121 043
Pengembangan Kompleks dan Perencanaan Gedung Penginapan GKII di Abepura Berdasarkan Arsitektur Modern

1. Ir. M. Amir Salipu, MT
2. Julianus Imbiri, ST
11.
Ferry Herman Rum
01 121 074
Perencanaan Kantor Bupati Kabupaten Sarmi Berdasarkan Arstektur Post Modern
1. Kelana V. Nugroho, MT 2. Ir. A. Sukohedi, M.MT

12.
Aunnurrafiq Saleh
00 121 052
Perencanaan Gedung Bioskop di Kota Jayapura Berdasarkan Arsitektur Modern Futuristik
1. Alfini Baharuddin, MT
2. Ir. A. Sukohedi, M.MT

13.
Octovianus Jitmau
01 121 065
Perencanaan Kantor Yayasan Anubeta Tobat
 ( YABT ) Kota Jayapra Berdasarkan Arsitektur Modern Tropis

1. Ir. A. Sukohedi, M.MT
2. Julianus Imbiri, ST

14.
Asramd Jalil
01 121 040
Perencanaan Pondok Pesantren di Kota Jayapura dengan Pendekatan Arstektur Geometrik
1.Alfini Baharuddin, MT
1. Ir. A. Sukohedi, M.MT






Tugas Akhir 2008

JUDUL TUGAS AKHIR 2008
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR FTSP - USTJ
No.
Nama Mhs / NIM
Judul TA
Pembimbing
1.
Harjuki
01 121 053
Perencanaan Lembaga Pemasyarakatan ( LP ) Wanita di Kabupaten Jayapura dengan Pendekatan Arsitektur Late Modern

1. Kelana V. Nugroho,MT
2. Julianus Imbiri, ST

2.
Spenyel Mansbawar
01 121 063
Perencanaan Gedung Kantor Badan Perencanaan dan Pengawasan pembangunan Daerah ( BP3D ) Kabupaten Supiori Berdasarkan Arsitektur Modern

1. Ir. A. Sukohedi, M.MT
2. Anggia Riani N, ST
3.
Jean Henry Rumaropen
01 121 034
Perencanaan Pusat Penelitian Budidaya Tanaman Phazalos Pada Sekolah Tinggi Pertanian Santo Thomas Aqunas di Sentani Berdasarkan Arsitektur Berwawasan Lingkungan

1. Julianus Imbiri, ST
2.Ir. A. Sukohedi, M.MT

4.
Paulin Sandra Demena
02 121 036

Redesain Pasar Wouma di Wamena Dengan Pendekatan Arsitektur Posmodern

1. Kelana V. Nugroho, MT
2. Julianus Imbiri, ST

5.
Barto Seno Ampulembang
01 121 001
Perencanaa Gedung Pertemuan Masyarakat Toraja di Kota Biak dengan Pendekatan Arsitektur Tradisional Toraja

1. Ir. A. Sukohedi, M.MT
2. Kelana V. Nugroho, MT
6.
Siti Hasna Tiflen
12 121 004
Perencanaan Apartemen di Kota Jayapura Berdasarkan Arsitektur Minimalis

1. Alfini Baharuddin, MT
2. Kelana V. Nugroho, MT
7.
02 121 013
Perencanaan Panti Rehabilitasi Pecandu Narkoa Berdasarkan arstitektur Post Modern di Kabupaten Jayapura

1. Alfini Baharuddin, MT
2. Anggia Riani N, ST
8.
06 121 004
Activities Centre Indonesian Confederation of Midwifes Provincei Papua With Architecture Post Modern Ecology

1. Alfini Baharuddin, MT
2. Anggia Riani N, ST
9.
Hasrul
00 121 001
Perencanaan Rumah Doa Puasa ‘ El-Sadai” di Kota Sentani Kabupaten Jayapura Berdasarkan Arsitektur Berwawasan Lingkungan

1. Kelana V. Nugroho, MT 2. Ir. M. Amir Salipu, MT

10.
Yulianus Douw
01 121 080
Perencanaan Kompleks Pusat Biara Katholik Kabupaten Paniai di Kota Waghete Dengan Pendekatan Arsitektur Post Modern
 (Bergaya Gothik)

1. Ir. A. Sukohedi, M.MT
2. Julianus Imbiri, ST
11.
Rosalyn I. Golda Asmuruf
02 121 020
Perencanaan Art Centre Berlanggam Art Deco di Kota Jayapura
1. Kelana V. Nugroho, MT 1. Alfini Baharuddin, MT

12.
02 121 025

Perencanaan Rumah Susun di Kota Jayapura Berdasarkan Arsitektur Minimalis
1. Ir. M. Amir Salipu, MT
2. Alfini Baharuddin, MT

13.
Freech Christian
00 121 054
Perencanaan Kembali Pelabuhan Jayapura Berdasarkan Arsitektur Post Modern

1. Ir. A. Sukohedi, M.MT
2. Sugito Utomo, ST

14.
Mariska Ouldrie Nanuru
01 121 003
Perencanaan Flat Mahasiswa di Kota Jayapura dengan Langgam Arsitektur Tropis
1. Ir. A. Sukohedi, M.MT
1. Kelana V. Nugroho, MT






Tugas Akhir 2009

JUDUL TUGAS AKHIR 2009
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR FTSP - USTJ
No.
Nama Mhs / NIM
Judul TA
Pembimbing
1.
Johanes F. Murmana
02 121 078
Perencanaan Pusat Perbelanjaan di Kabupaten Fak Fak Berdasrkan Arsitektur Modern

2.
Jacobus Eugenius Raharusun
01 121 021
Perencanaan City Hotel Bintang 5 di Kota Jayapura Dengan Penekatan Arsitektur Regional
1. Alfini Baharuddin, MT
2. Julianus Imbiri, ST
3.
William Alexander Salamena
03 121 004
Perencanaan Gedung Konser d Kota Jayapura Berdasarkan Arsitektur Modern
1. Alfini Baharuddin, MT
2. Ir. A. Sukohedi, M.MT
4.
05 121 031
Perencanaan Kawasan Wisata Alam Agroforestry dan Outbond di Kabuaten Jayapura dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi
1. Alfini Baharuddin, MT
2. Julianus Imbiri, ST
5.
Donatus Dihebali
05 121 009
Perencaan Sport Compleks di Kota Jayapura Dengan Pendekatam Arsitektur Modern

6.
Anjar Minang Arvii
02 121 032
Perencanaan Masjid Raya di Kota Jayapura dengan Pendekatan Arsitektur Mediterania

7.
Dhien Udhin
02 121 021
Perencanaa Bangunan Kawasan Pertokoan Jalan Achmad Yani Kota Jayapura Berdasarkan Arsitektur Regonal
1. Alfini Baharuddin, MT
2. Ir. A. Sukohedi, M.MT
8.
05 121 032
Perencanaan Taman Wisata Air Danau Sentai di Kampung Asey Besar Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura Berbasis Ekoturisme
1. Ir. A. Sukohedi, M.MT
2. Julianus Imbiri, ST
9.
Effendi Marbun
06 121 020
Perencanaan Kantor Dinas Otonom Kota Jayapura Dengan Pendekatan Arsitektur Tropis
1. Ir. A. Sukohedi, M.MT

10.
04 121 040
Perencanaan Perumahan Masyarakat di Distrik Wamena Kota Kabupaten Jayawijaya dengan Pendekatan Arsitektur Tradisional
1. Julianus Imbiri, ST
2. Ir. M. Amir Salipu, MT
11.
06 121 043
Perencanaan Jayapura Public Library dengan Gaya Arsitektur Post Modern Straight Revivalisme
1. Ir. A. Sukohedi, M.MT
2. Alfini Baharuddin, MT

12.
Onny Tuflasa
01 121 025
Perencanaan Balai Pertemuan Masyarakat Flobamora di Kota Jayapura dengan Pendekatan Arsitektur Tradisional
1. Ir. A. Sukohedi, M.MT
2. Sugito Utomo, ST
13.
04 121 003
Perencanaan Kantor DPRD Kabupaten Sitaro di Siau dengan Pendekatan Arsitektur Post Modern
1. Ir. A. Sukohedi, M.MT
2. Anggia Riani N, ST

14.
Vlachos Inggamer
01 121 073
Perencanaan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Biak Numfor Dengan Pendekatan Arsitektur Modern
1.Alfini Baharuddin, MT
15.
Nurkalbi Ramli
02 121 017
Pusat Kebugaran dan Kecantikan di Jayapura Berdasarkan Arsitektur Tropis
1. Ir. A. Sukohedi, M.MT
2. Julianus Imbiri, ST
16
Perencanaan Perkantoran Gubernur Provinsi Papua Selatan di Kota Merauke dengan Pendekatan Arsitektur Tradisional
1. Ir. M. Amir Salipu, MT
2. Julianus Imbiri, ST

17.
Yohanes Yeuyanan
04 121 014
Perencanaan Termnal Penumpang Bandar Udara di Merauke dengan Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakuler
1. Julianus Imbiri, ST

18.
01 121 043
Perencanaan Ruman Penyimpanan Benda Sitaan Negara Kelasa 1A ( RUPBASAN ) di Kota Jayapura dengan Pendekatan Arsitektur Post Modern
1. Ir. A. Sukohedi, M.MT


Jumat, 01 Oktober 2010

Misteri Pegunungan Jayawijaya dulunya dasar laut ?



BAGI pendaki gunung, mendaki jajaran Pegunungan Jayawijaya adalah sebuah impian. Betapa tidak, pada salah satu puncak pegunungan itu terdapat titik tertinggi di Indonesia, yakni Carstensz Pyramide dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Jangan heran jika pendaki gunung papan atas kelas dunia selalu berlomba untuk mendaki salah satu titik yang masuk dalam deretan tujuh puncak benua tersebut. Apalagi dengan keberadaan salju abadi yang selalu menyelimuti puncak itu, membuat hasrat kian menggebu untuk menggapainya.
Tetapi, siapa yang menyangka jika puncak bersalju itu dahulunya adalah bagian dari dasar lautan yang sangat dalam!

Pulau Papua mulai terbentuk pada 60 juta tahun yang lalu. Saat itu, pulau ini masih berada di dasar laut yang terbentuk oleh bebatuan sedimen. Pengendapan intensif yang berasal dari benua Australia dalam kurun waktu yang panjang menghasilkan daratan baru yang kini bernama Papua. Saat itu, Papua masih menyatu dengan Australia,

Keberadaan Pulau Papua saat ini, lanjutnya, tidak bisa dilepaskan dari teori geologi yang menyebutkan bahwa dunia ini hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea pada 250 juta tahun lalu. Pada kurun waktu 240 juta hingga 65 juta tahun yang lalu, benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia, yang menjadi cikal bakal pembentukan benua dan pegunungan yang saat ini ada di seluruh dunia.

Pada kurun waktu itu juga, benua Eurasia yang berada di belahan bumi bagian selatan pecah kembali menjadi benua Gonwana yang di kemudian hari akan menjadi daratan Amerika Selatan, Afrika, India, dan Australia.

Saat itu, benua Australia dengan benua-benua yang lain dipisahkan oleh lautan. Di lautan bagian utara itulah batuan Pulau Papua mengendap yang menjadi bagian dari Australia akan muncul di kemudian hari,

Pengendapan yang sangat intensif dari benua kanguru ini, sambungnya, akhirnya mengangkat sedimen batu ke atas permukaan laut. Tentu saja proses pengangkatan ini berdasarkan skala waktu geologi dengan kecepatan 2,5 km per juta tahun.
Proses ini masih ditambah oleh terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo-Pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.